Pencegahan penyakit kanker payudara masih sulit diterapkan karena faktor penyebabnya masih dalam penelitian. Saat ini, yang dapat dicegah adalah aspek "life style" serta mengurangi faktor risiko yang memungkinkan timbulnya kanker payudara. Usaha satu-satunya untuk meningkatkan angka penyembuhan pasien kanker payudara adalah dengan
mendeteksi secara dini keberadaan kanker payudara tersebut. Demikian dikatakan Dr. Sutjipto, Sp. B.Onk. dalam ceramah "Deteksi Dini dan Pengobatan Kanker Payudara" di RS Kanker Dharmais, Jakarta , 6 Maret
2001.
Di Indonesia, kanker payudara masih menjadi masalah besar karena
lebih dari 70% pasien datang ke dokter pada stadium yang sudah
lanjut. Berbeda sekali dengan negara maju seperti Jepang, kanker
payudara stadium lanjut hanya ditemukan 13%. Faktor-faktor yang
menyebabkan kelambatan deteksi di antaranya penderita tidak
tahu/kurang mengerti tentang kanker payudara, kurang memperhatikan
payudara, rasa takut akan operasi, percaya dukun atau paranormal,
faktor ekonomi, dan rasa malu untuk memperlihatkan payudara. Padahal,
penemuan kanker payudara sedini mungkin yang didiagnosis dan diobati
secara benar dan optimal akan menambah harapan hidup dan kesembuhan
selama 10 tahun. Kemungkinan ini pada stadium I sebesar 70--80%,
stadium II 43%, stadium III kurang dari 11,2%, dan stadium IV 0%.
Perkembangan ilmu genetika secara tidak langsung membuka jalan bagi
penelitian tentang problem penyakit kanker payudara dari sudut
biomolekular. Teori genetika tentang penyebab kanker menyatakan
terbentuknya sel tumor sebagai akibat terjadinya penyimpangan genetik
yang disebabkan oleh rangsangan atas kelainan bawaan. Penyimpangan
genetika menyebabkan pembelahan sel menjadi berlebihan dan tidak
terkendali. Faktor risiko kanker terbanyak kedua di Indonesia ini, di
antaranya wanita di atas usia 30 tahun, sudah menikah, menikah tetapi
tidak punya anak, tidak pernah menyusui anak, mengalami trauma
berulang kali pada payudara, riwayat famili menderita penyakit
kanker, menstruasi pada usia yang sangat muda, mengalami gangguan
jiwa, dan menderita lesi fibrokistik yang berat.
Untuk mendeteksi adanya kanker payudara dapat dilakukan SADARI
(pemeriksaan payudara sendiri). Tindakan ini sangat penting karena
hampir 85% benjolan di payudara ditemukan oleh penderita sendiri.
Pada wanita normal, American Cancer Society menganjurkan wanita yang
berusia di atas 20 tahun untuk melakukan SADARI setiap tiga bulan,
usia 35--40 tahun melakukan mamografi, di atas 40 tahun melakukan
check up pada dokter ahli, lebih dari 50 tahun check up rutin dan
mamografi setiap tahun, dan bagi wanita yang berisiko tinggi
pemeriksaan dokter lebih sering dan rutin.
Berdasarkan tipenya, tumor payudara dibedakan atas tumor jinak dan
tumor ganas. Tumor yang bersifat jinak terdiri dari penyakit
fibrokistik, sclerosing adenosis, fibro adenoma, dan papiloma
intraduktal. Tumor yang bersifat ganas yang berasal dari duktus
adalah karsinoma intra duktal, karsinoma pafiler intra duktal,
karsinoma schirous, karsinoma medulare, dan penyakit
paget, sedangkan yang berasal dari lobus adalah karsinoma lobuler.
Walaupun pada tahap awal kanker payudara tidak menimbulkan gejala
apapun, perlu dicurigai bila terdapat gejala-gejala berikut: adanya
benjolan di payudara, keluar cairan tidak normal dari puting susu
yang berupa nanah, darah, cairan encer atau keluar air susu pada ibu
yang tidak hamil atau tidak sedang menyusui, perubahan bentuk dan
besar payudara, serta kulit, puting susu, dan areola melekuk ke dalam
atau berkerut. Untuk mendeteksi adanya tumor dalam payudara, selain
dengan SADARI dan mamografi kini ada tes darah BRCA I yang dapat
memprediksi kapan kita akan terkena kanker payudara.
Pengobatan kanker payudara yang disepakati oleh ahli kanker di dunia
sebagai berikut: stadium I dilakukan operasi dan kemoterapi; stadium
II tindakan operasi dilanjutkan dengan kemoterapi ditambah hormonal;
stadium III dilakukan operasi dilanjutkan dengan kemoterapi ditambah
radiasi dan hormonal; stadium IV pengobatan kemoterapi dilanjutkan
dengan radiasi dan hormonal. Untuk stadium lanjut, setelah diobati
harapan hidup pasien paling lama adalah empat tahun. Bagi pasien yang
dalam proses pengobatan, operasi pengangkatan tumor dilakukan di
seluruh bagian payudara, baik kanan atau kiri. Tidak perlu cemas akan
kejanggalan bentuk tubuhnya karena saat ini sudah tersedia payudara
buatan dari bahan silikon yang mirip dengan payudara asli.
PEMERIKSAAN PAYUDARA (dari buku : Pertolongan Pertama Dokter di
rumah anda)
Setiap wanita dewasa sebaiknya rajin memeriksa sendiri payudara-nya
secara rutin. Hal ini perlu untuk lebih mengenal bentuk dan rabaan
payudara sendiri agar setiap perubahan dapat segera diketahui dan
bisa segera ditangani dengan baik. Ikuti langkah-langkah berikut
setiap bulan sekali, sebaiknya di setiap akhir periode menstruasi.
Berdirilah di depan cermin yang baik dengan kedua lengan di sisi
tubuh dan amati payudara dan putingnya dari arah depan dan samping
untuk mengetaui bentuk dan penampilan kulitnya.
Ulangi lagi, dengan kedua lengan diangkat.
Dengan lengan kiri tetap di atas, rabalah di sekitar payudara kiri
dengan ujung jari tangan kanan. Ulangi hal tersebut dengan tangan
kiri terhadap payudara sebelah kakan.
Berbaringlah dengan bantal di bawah bahi kiri dan lengan kiri di
bawah kepala. Raba sekitar payudara kiri dengan tangan kanan seperti
langkah sebelumnya, diawali dari sisi luar ke arah putting di bagian
tengah.
Periksalah daerah di antara payudara dan ketiak, dan bagian dalam
ketiak, diawali dengan mengangkat lengan kiri dan lanjutkan dengan
sisi lainnya.
Pijat putingnya dengan lembut untuk memeriksa apakah ada cairan yang
keluar.
Ulangi langkah 4,5,6 dengan tangan kiri untuk memeriksa payudara
kanan.
Kapan perlu berkonsultasi ke dokter
Jika selama pemeriksaan sendiri tersebut ditemukan satu dari gejalan
di bawah ini, segera periksalah ke dokter :
benjolan di payudara atau ketiak (ada tumor yang jinak ada tumor yang
ganas..gejala keduanya kadang mirip yaitu sama2 berupa benjolan. Jadi
lebih baik periksa ke dokter setelah kalian selesai memeriksa
sendiri).
perubahan bentuk pada payudara (kecil sebelah atau besar sebelah,
turun sebelah, atau mengkerut sebelah)
ada sesuatu yang keluar dari putting (entah itu darah, nanah, cairan
hitam atau cairan lain)
perubahan pada kulit payudara (timbul kerutan atau lekukan).
Ingatlah, setelah beberapa kali memeriksa sendiri, anda akan
mengenali payudara dan beberapa benjolan yang terasa normal. Namun
jika anda mencemaskan adanya suatu kelainan periksalah ke dokter.
Lima Belas Cara Alami Untuk Mencegah Kanker Payudara (Sumber :
Medicastore.com)
Bulan Oktober adalah Bulan Kanker Payudara, saat untuk memikirkan
penyakit yang banyak ditakuti kaum perempuan. Sepuluh tahun yang
lalu, para ahli menganggap bahwa kanker payudara adalah penyakit yang
sebenarnya tidak dapat dicegah. Sekarang, para peneliti sudah banyak
mengetahui cara untuk mencegahnya, paling tidak mengurangi resiko
terkena kanker payudara.
Sebetulnya ada 17 cara untuk mengurangi resiko kanker payudara, 2
diantaranya merupakan pencegahan dari segi medis dan sisanya
merupakan terapi alternatif.
Adapun pendekatan dari segi medis adalah :
1. Obat pencegah kanker payudara.
Perempuan dengan resiko tinggi, yaitu yang survive/selamat dari
kanker payudara atau yang setidaknya memiliki hubungan darah dengan
penderita kanker (ibu atau saudara perempuannya), bisa mendapatkan
terapi Tamoksifen, yang bekerja dengan cara memblokade efek pemicu
tumor dari estrogen.
2. Mastektomi sebelum serangan kanker.
Untuk perempuan dari keluarga dengan resiko genetik yang sangat
tinggi, ada suatu mastektomi untuk pencegahan kanker payudara. Memang
merupakan suatu pendekatan yang radikal, tetapi kebanyakan berhasil.
Mastektomi ini mengangkat jaringan payudara, tapi tidak seluruhnya,
sehingga kemungkinan terjadinya kanker masih ada.
Sedangkan pencegahan secara alami meliputi :
1. Berolah raga secara teratur.
Penelitian menunjukkan bahwa sejalan dengan menigkatnya aktivitas,
maka resiko kanker payudara akan berkurang. Berolah raga akan
menurukan kadar estrogen yang diproduksi tubuh sehingga mengurangi
resiko kanker payudara.
2. Kurangi lemak.
Anda tentu sudah sering mendengar pertentangan pendapat mengenai
hubungan antara kanker payudara dengan makanan berlemak. Beberapa
penelitian menunjukkan bahwa diet rendah lemak membantu mencegah
kanker payudara. Penelitian yang lain menunjukkan bahwa tidak ada
hubungan antara lemak dan kanker payudara.. Penelitian terakhir
penyatakan bahwa yang lebih penting adalah jenis lemaknya bukan
jumlah lemak yang dikonsumsi.
Jenis lemak yang memicu kanker payudara adalah lemak jenuh dalam
daging, mentega, makanan yang mengandung susu full-cream (whole-milk
dairy foods) dan asam lemak dalam margarin.
Sedangkan jenis lemak yang membantu mencegah kanker payudara adalah
lemak tak-jenuh dalam minyak zaitun dan asam lemak omega-3 dalam ikan
salmon dan ikan air dingin lainnya.
Lemak jenuh dalam daging dan produk susu dan asam lemak dalam
margarin meningkatkan kadar estrogen dalam darah, sedangkan lemak tak-
jenuh dalam minyak zaitun dan asam lemak omega-3 dalam ikan tidak
menyebabkan kenaikan kadar estrogen dalam darah.
3.Bila anda mengkonsumsi daging, jangan dimasak terlalu matang.
Terlepas dari lemak jenuh yang terdapat dalam daging, cara anda
memasak daging akan mempengaruhi resiko kanker payudara. Daging-
daging yang dimasak/dipanggang menghasilkan senyawa karsinogenik
(amino heterosiklik). Semakin lama dimasak, semakin banyak senyawa
ini terbentuk. Amino heterosiklik paling banyak terdapat dalam daging
bakar yang lapisan luarnya (kulitnya) gosong dan hitam.
4.Makan lebih banyak buah dan sayuran.
Semakin banyak buah dan sayuran yang dimakan, semakin berkurang
resiko untuk semua kanker, termasuk kanker payudara.
Makanan dari tumbuh-tumbuhan mengandung anti-oksidan yang tinggi,
diantaranya vitamin A, C, E dan mineral selenium, yang dapat mencegah
kerusakan sel yang bisa menjadi penyebab terjadinya kanker. National
Cancer Institute (NCI) merekomendasikan untuk mengkonsumsi buah dan
sayuran paling tidak 5 (lima) kali dalam sehari. Tapi harus dihindari
buah dan sayuran yang mengandung banyak lemak, seperti kentang goreng
atau pai dengan krim pisang.
5. Mengkonsumsi suplemen anti-oksidan.
Suplemen tidak dapat menggantikan buah dan sayuran, tetapi suatu
formula anti-oksidan bisa merupakan tambahan makanan yang dapat
mencegah kanker payudara.
6. Makan lebih banyak serat.
Selain berfungsi sebagai anti-oksidan, buah dan sayuran juga
mengandung banyak serat. Makanan berserat akan mengikat estrogen
dalam saluran pencernaan, sehingga kadarnya dalam darah akan
berkurang.
7. Makan lebih banyak tahu dan makanan yang mengandung kedelai.
Makanan-makanan yang berasal dari kedelai banyak mengandung estrogen
tumbuhan (fito-estrogen). Seperti halnya tamoksifen, senyawa ini
mirip dengan estrogen tubuh, tapi lebih lemah. Fito-estrogen terikat
pada reseptor sel yang sama dengan estrogen tubuh, mengikatnya keluar
dari sel payudara sehingga mengurangi efek pemicu kanker payudara.
Selain menghalangi estrogen tubuh untuk mencapai sel reseptor,
makanan berkedelai juga mempercepat pengeluaran estrogen dari tubuh.
8. Makan lebih banyak kacang-kacangan.
Selain dalam kedelai, fito-estrogen juga terdapat dalam jenis kacang-
kacangan lainnya.
9. Hindari alkohol.
Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa semakin banyak mengkonsumsi
alkohol, maka resiko kanker payudara semakin bertambah karena alkohol
meningkatkan kadar estrogen dalam darah.
10. Perhatikan berat badan anda.
Kenaikan berat badan setiap pon setelah usia 18 tahun akan menambah
resiko kanker payudara. Ini disebabkan karena sejalan dengan
bertambahnya lemak tubuh, maka kadar estrogen sebagai hormon pemicu
kanker payudara dalam darahpun akan meningkat.
11. Hindari xeno-estrogens.
Xeno-estrogen maksudnya estrogen yang berasal dari luar tubuh.
Perempuan mengkonsumsi estrogen dari luar tubuh terutama yang
berasal dari residu hormon estrogenik yang terdapat dalam daging dan
residu pesitisida estrogenik. Diduga xeno-estrogen bisa meningkatkan
kadar estrogen darah sehingga menambah resiko kanker payudara.
Cara terbaik untuk menghindari xeno-estrogen adalah dengan
mengurangi konsumsi daging, unggas (ayam-itik) dan produk susu (whole-
milk dairy product).
Tetapi anda tidak perlu khawatir dengan banyak makan buah dan
sayuran, karena efek anti-oksidan dan kandungan seratnya lebih
banyak daripada efek residu pestisidanya.
12. Berjemur dibawah sinar matahari.
Meningkatnya angka kejadian kanker kulit (Melanoma maligna)
menjadikan kita takut akan sinar matahari. Tetapi sedikit sinar
matahari dapat membantu mencegah kanker payudara, karena pada saat
matahari mengenai kulit, tubuh membuat vitamin D. Vitamin D akan
membantu jaringan payudara menyerap kalsium sehingga mengurangi
resiko kanker payudara. Agar bisa memperoleh sinar matahari selama 20
menit/hari, dianjurkan untuk berjalan dibawah sinar matahari pada
siang hari atau sore hari. Tetapi bila anda ingin mendapatkan kalsium
atau vitamin D tidak dari sinar matahari, anda dapat mencoba
mengkonsumsi makanan suplemen.
13. Jangan merokok.
Merokok akan meningkatkan resiko kanker payudara.
14. Menyusui/memberikan ASI kepada anak anda
Untuk alasan yang masih belum jelas, menyusui berhubungan
dengan berkurangnya resiko kanker payudara sebelum masa menopause.
15. Pertimbangkan kembali sebelum menggunakan terapi pengganti hormon
(Hormone Replacement Therapy = HRT).
Ada beberapa alasan bagus untuk melakukan HRT sesudah masa
menopause, yaitu mengurangi resiko penyakit jantung, osteoporosis dan
penyakit Alzheimer's. Tetapi HRT akan menambah resiko kanker
payudara. Bicarakan dengan dokter anda dan pertimbangkan
resiko-resiko yang mungkin timbul, karena kebanyakan perempuan lebih
tinggi resikonya untuk menderita penyakit jantung, daripada kanker
payudara.
Terakhir, satu lagi hal yang dapat mempengaruhi resiko terkena kanker
payudara adalah stress.
Literatur medis menyebutkan bahwa stress dapat menigkatkan resiko
kanker payudara. Tetapi penelitian tentang hal ini masih bersifat
kontroversial. Namun tidak ada salahnya untuk memulai cara mengatasi
stress dalam hidup anda melalui meditasai, yoga, tai chi, berkebun
atau kegiatan santai lainnya.
Pesan kami : Jangan terlalu memikirkan resiko kanker payudara anda,
tapi lakukanlah sesuatu untuk menguranginya !
Pengalaman teman-temanku (heheh, koleksi pribadi nih keterangannya) :
1. Lakukan massage (pemijatan) pada payudara dan daerah
sekitarnya (hingga ketiak) secara rutin sebulan sekali. Caranya,
tidur telentang lalu pijat payudara kiri dengan tangan kanan ke arah
luar tubuh dengan gerakan berputar mengelilingi payudara, mulai dari
daerah puting dan terus melebar.
2. Selalu bersihkan putting anda dengan kain bersih, jangan
biarkan permukaannya kotor. Pembersihan ini juga berguna agar putting
tidak melesak masuk ke dalam.
3. Jika terasa ada benjolan, jangan panik dulu. Coba kompres
dengan alkohol 70 % dan kain kassa selama beberapa jam, lalu lihat
hasilnya dalam satu minggu. Jika dalam satu minggu benjolan tidak jua
hilang, maka periksalah ke dokter.
0 comments:
Post a Comment