Epilepsi secara awam seringkali disebut sebagai ayan, sawan, celeng, dsb.
Apa pengertian epilepsi?
Epilepsi (epilepsy) dalam bahasa Yunani kuno (Greek), disebut sebagai epilēpsia yang berarti serangan (seizure).
Singkatnya, epilepsi adalah suatu gangguan sistem saraf pusat yang ditandai oleh kejang (convulsions) dan hilangnya kesadaran (loss of consciousness).
Secara lengkap, epilepsi adalah bentuk apapun dari kumpulan gejala yang ditandai oleh gangguan/serangan yang tiba-tiba dan bersifat sementara (paroxysmal transient disturbances) dari fungsi otak yang ditunjukkan dengan penurunan fungsi yang sesaat (episodic impairment), atau hilangnya kesadaran, fenomena motor abnormal, gangguan sensoris atau psikis, atau kekacauan (perturbation) sistem saraf pusat.
Suatu episode tunggal biasa disebut dengan serangan (seizure).
Banyak tipe epilepsi yang merupakan kombinasi dari bermacam-macam serangan yang berbeda.
Epilepsi diklasifikasikan sebagai simtomatis dan idiopatik berdasarkan apakah penyebabnya diketahui atau tidak diketahui. Kedua tipe ini lebih jauh dibagi lagi menjadi tipe sebagian (partial) dan umum (generalized) tergantung dari apakah serangan tersebut dikarenakan lesi otak yang terbatas dan terlokalisir atau karena menyebarnya lesi otak.
Menurut PERDOSSI (2006):
Secara klinis, epilepsi merupakan suatu keadaan neurologis yang ditandai oleh bangkitan epilepsi yang berulang, yang timbul tanpa provokasi. Sedangkan bangkitan epilepsi adalah suatu manifestasi klinis yang disebabkan oleh lepasnya muatan listrik yang abnormal, berlebih dan sinkron, dari neuron yang (terutama) terletak pada korteks serebri. Aktivitas paroksismal abnormal ini umumnya timbul intermitten dan sembuh sendiri (self-limited).
Apa saja keadaan yang sering dikira epilepsi?
Berbagai keadaan yang mirip/menyerupai epilepsi pada anak adalah:
1. Hipoglikemia
2. Keadaan bingung (karena sebab apapun)
3. Ketakutan di malam hari (night terrors)
4. Migren (migraine)
5. Serangan panik (panic attack)
6. Sinkop jantung
7. Sinkop refleks
8. Tindakan ritual, terutama sebelum tidur
9. Vertigo (sensasi kepala berputar, mau jatuh)
Berbagai keadaan yang mirip/menyerupai epilepsi pada orang dewasa adalah:
1. Gangguan tidur (misalnya: apnea, narkolepsi)
2. Hipoglikemia
3. Iskemia vertebrobasiler
4. Pusing dan vertigo (misal: penyakit Meniere)
5. Serangan iskemia sepintas
6. Serangan panik
7. Serangan psikogenik
8. Sinkop jantung
9. Sinkop postural
10. Sinkop refleks
Sinkop
Apa itu sinkop?
Beberapa definisi sinkop adalah:
1. Suatu penghentian sementara dari kesadaran karena iskemia
serebral yang umum.
2. Kehilangan spontan dari kesadaran disebabkan oleh
berkurangnya suplai darah ke otak.
3. A temporary suspension of consciousness ue to generalized cerebral
ischemia.
4. A spontaneous loss of consciousness caused by insufficient blood to
the brain.
Apa nama lain dari sinkop?
Sinkop dalam bahasa Yunani kuno (Greek) disebut synkopē. Dalam bahasa Inggris, banyak sebutan lain (sinonim) untuk sinkop, antara lain: syncope, deliquium, faint, swoon, syncopation.
Beberapa Jenis Sinkop dan Penyebabnya
1. Sinkop refleks
Penyebabnya:
a. Batuk (pada orang dewasa)
b. Breath holding attacks (pada anak)
c. Emosi
d. Hiperventilasi
e. Nyeri
f. Perdarahan
g. Posisi berdiri lama
2. Sinkop jantung
Penyebabnya:
a. Penyakit jantung bawaan (anak)
b. Penyakit jantung iskemik (orang dewasa)
c. Penyakit jantung reumatik (orang dewasa)
3. Sinkop postural
Sinkop ini biasanya terjadi pada usia dewasa.
Penyebabnya:
a. Alkohol
b. Diabetes
c. Obat
d. Neuropati perifer
e. Sinkop miksi
f. Usia tua
Berikut ini cara asyik membedakan serangan epilepsi dengan sinkop refleks:
1. Awal epilepsi biasanya mendadak, mungkin ada aura singkat. Awal sinkop dapat bertahap, berangsur-angsur merasa gelap, kepanasan, mual, penglihatan kabur, berkeringat.
2. Cedera pada epilepsi biasa terjadi, sedangkan pada sinkop jarang terjadi cedera.
3. Fenomena motorik pada epilepsi seringkali tonik atau tonik-klonik; gerakan klonik sering menonjol dengan amplitudo dan frekuensi yang khas. Sedangkan fenomena motorik pada sinkop biasanya lemas (flaksid) tanpa gerakan. Mungkin ada spasme tonik sebentar atau sentakan-sentakan klonik namun biasanya singkat, inkoordinasi dan beramplitudo rendah.
4. Inkontinensia biasa terjadi pada epilepsi dan jarang terjadi pada sinkop.
5. Lama serangan epilepsi seringkali beberapa menit, sedangkan sinkop biasanya sekitar 10 detik.
6. Lidah tergigit biasa terjadi pada epilepsi dan sangat jarang terjadi pada sinkop.
7. Muntah tidak biasa terjadi pada epilepsi dan sering terjadi pada sinkop.
8. Pascaserangan epilepsi penderita seringkali mengantuk, bingung, dan (ter)tidur. Pascaserangan sinkop penderita biasanya cepat sadar dan tidak bingung.
9. Pencetus epilepsi tidak biasa, sedangkan sinkop biasa (misalnya: nyeri, emosi).
10. Pernafasan penderita saat terjadi serangan epilepsi mendengkur, berbusa. Sedangkan pada penderita sinkop dangkal, lambat.
11. Suasana apapun dapat dialami penderita epilepsi. Pada sinkop, biasanya saat posisi tegak, dalam lingkungan padat, panas, emosional, dan stres.
12. Warna kulit penderita saat serangan epilepsi dapat berubah menjadi pucat atau merah (flushed), sedangkan pada penderita sinkop hanya pucat.
0 comments:
Post a Comment