Jadikan Hidupmu hari ini lebih bermakna dari hari kemarin, dua hari kemarin, atau bahkan 100 hari kemarin, karna hari inilah hidupmu,dan kemarin adalah kenanganmu.......
RSS

Helm Kotor Penyebab Jerawat dan Kutu

Ada banyak hal yang harus diperhatikan oleh para pengendara sepeda motor. Tak hanya kenyamanan berkendara, namun juga kebersihan helm. Menurut dokter spesialis kulit dan kelamin, dr. Laksmi Duarsa, Sp.K.K., helm yang tak pernah dibersihkan membuat debu-debu maupun bekas keringat menumpuk. Ini berbahaya bagi kesehatan kulit si pemakai. Debu atau keringat, bisa menjadi salah satu penyebab terjadinya jerawat terutama di sekitar dahi sebagai tempat paling banyak mengeluarkan keringat dan bersentuhan dengan helm. “Helm yang kotor ditambah kulit berkeringat dapat memicu terjadinya sumbatan pada kelenjar folikel rambut dan pori-pori kulit, ini yang menjadi penyebab munculnya jerawat,” jelasnya. Tak hanya masalah kulit wajah, ternyata menurut dr. Laksmi, helm yang kotor juga bisa menyebabkan ketombe di daerah kulit kepala. Ini terjadi lantaran adanya peningkatan produksi kelenjar minyak akibat meningkatnya aktivitas kelenjar di kulit di samping adanya mikroorganisme pytiriasis Ovale. Selain pemakaian helm kotor, hal itu juga dipengaruhi stres, kulit berminyak, jarang cuci rambut.

Laksmi menganjurkan agar tak sembarangan mengenakan helm. “Sebaiknya, kenakan helm milik sendiri. Jangan suka berganti-ganti helm. Karena helm juga menjadi salah satu mediasi penyebaran kutu. Apalagi helm kotor ditambah rambut jarang dibersihkan. Akan memicu kutu berkembangbiak dengan baik,” katanya.


Bau tak sedap sering muncul jika seseorang mengenakan helm kotor karena adanya penumpukan keringat yang bercampur dengan debu. Bau tak sedap bisa mengurangi rasa percaya diri si pemakai.
Untuk menghindari hal-hal di atas, dr. Laksmi menganjurkan agar kebersihan helm senantiasa diperhatikan, salah satunya dengan mencucinya. “Kini sudah banyak jasa pencucian helm. Satu jam sudah langsung kering. Tentu saja ini memberikan kemudahan bagi pemilik helm yang sibuk,” katanya. Namun, yang perlu diperhatikan, penggunaan sabun dan pengharum helm harus disesuaikan dengan kondisi si pemilik helm. “Terkadang ada yang alergi dengan wangi-wangian tertentu atau sabun tertentu. Sehingga bisa memicu gatal-gatal atau yang lainnya,” katanya. Bila ada alergi, dr. Laksmi menganjurkan agar segera menghubungi tenaga medis.

Ada beberapa tips yang ditawarkan dr. LAksmi Duarsa seputar penggunaan helm yang sehat. “Gunakan helm bila diperlukan dan segera lepaskan jika tiba di tempat tujuan. Bersihkan helm bila sudah terlihat kotor dan berdebu, pilih tempat cuci helm yang menggunakan bahan yang cocok dengan kondisi kulit kita,”

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment