Karmaphala terdiri dari dua kata yaitu karma dan phala yang berasal dari bahasa sansekerta Karma yang artinya Perbuatan dan Phala yang berarti Buah. Jadi karmaphala artinya hasil dari perbuatan seorang kita percaya bahwa perbuatan yang baik (subhakarma) membawa hasil yang baik dan perbutan yang buruk (asubhakarma) membawa hasil yang buruk pula. Jadi seseorang yang berbuat baik pasti baik akan diterimanya demikian pula sebaliknya yang berbuat buruk buruk pulalah yang akan diterimanya.dan bahkan karmaphala ini dapat memberikan keyakinan kepada kita untuk mengarahkan segala laku kita. Segala laku kita selalu berdasarkan etika dan cara yang baik mencapai cita cita yang baik dan selalu mengindri jalan dan tujuan yang buruk.
1 | Sancita Karmaphala ialah phala dari perbuatan kita dalam kehidupan terdahulu yang belum habis dinikmati dan masih merupakan benih yang menentukan kehidupan sekarang |
2 | Prarabdha karmaphala islah phala dari perbuatan kita pada kehidupan ini tanpa ada sisanya lagi, |
3 | o Kriyamana Karmaphala ialah hasil perbuatan yang tidak sempat dinikmati pada saat berbuat, sehingga harus diterima pada kehidupan yang akan datang. |
Jadi adanya orang yang menderita dalam hidup ini walaupun ia selalu berbuat baik adalah disebabkan oleh sancita karma (karma yang lalu) yang buruk, yang mau tidak mau ia harus merasakan buahnya sekarang karena dikelahirannya terdahulu belum habis diterimanya.sebaliknya orang yang berbuat curang dan nampak sekarang berbahagia adalah karena sancita karmaphalanya yang dahulu baik tetapi nantinya pasti nantinya akan menerima hasil perbuatannya sekarang yang tidak baik itu, tegasnya cepat atau lambat dalam kehidupan sekarang atau nanti segala pahala dari perbuatan itu pasti diterima karena sudah merupakan hukum.
Kalau kita menderita kita biasanya menyesali nasib kita, jika kita beruntung kita puji nasib kita, Tetapi sebenarna kita tidak usah menysali atau memuji karena hal itu sudah menjadi bagian kita, sebagai akibat dari karma kita terdahulu. Kita tak dapat menghindari hasil perbuatan kita itu apakah baik ataukah buruk. Kita sudah melakukannya maka kita harus menerima tanggung jawabnya. Kita tak punya hak untuk menyesali orang lain atas penderitaan kita terima. Tetapi satu hal yang dapat kita perbuat yaitu kita berhak untuk membuat hidup kita yang akan datang bahagia. Ini tergantung usaha kita dalam hidup ini, diri sendirilah yang membentuk dan menentukan hari depan kita. Nasib kita ada di tangn kita sendiri, dengan berbuat baik selalu pastilah kita akan menrima kebahagiaan.
" menjadi manusia adalah seungguh utama, karena ia dapat menolong dirinya sendiri dari keadaan sengsara menjadi baik dengan jalan karma yang baik "
0 comments:
Post a Comment